Rabu, 05 Januari 2011

Happy New Year 2011, all my best friends!!!

Happy New Year, all my friends!!!! Tiada kata terindah yang bisa kuucapkan di tahun baru 2011 Masehi ini selain do'a yang benar-benar tulus dari hati for all my best friends, "Wish you all the best" di masa mendatang. Tentu saja untuk teman terbaik adalah do'a yang terbaik pula. I love U all, my friends.... 
Tak ada puisi ataupun greeting yang kini terangkai demi mengungkapkan semua isi hati untuk kalian semua. Ribuan siang dan malam, terkadang berhias bintang ataupun tidak, bahkan di bawah terik matahari maupun diguyur hujan telah kita lewati bersama. Perjalanan waktu yang mengantar kisah kita bersama adalah sebuah takdir Tuhan yang tak dapat dipungkiri oleh siapapun juga. Termasuk oleh orang yang sakti mandraguna  di jagad raya ini sekalipun.
Bersama kalian aku tertawa, bersama kalian aku tersenyum, bersama kalian pula seringkali aku marah dan saling mencaci maki, tidak jarang pula air mata harus keluar juga karena perbedaan yang seringkali membuat kita bertengkar. Esok, ada matahari yang bakal membawa senyum kita kembali kepada keceriaan dan melupakan masalah kita. Begitulah roda kehidupan yang kujalani bersama kalian, membawa keyakinanku senantiasa memberikan warna kehidupan ini. Makna dan arti dari "Eksistensi" yang "KECIL" tapi memberikan makna yang "BESAR" itulah yang kupelajari dari kalian.
Tidak mudah mempertahankan hubungan pertemanan ini, yang aku lebih suka menyebutnya "PERSAHABATAN". Ibarat menggenggam bara api, ada kalanya ingin sekali kutinggalkan kalian di saat kebencianku menggerogoti jiwaku. Tidak mudah, kawan! Di saat aku harus mempertahankan persekawanan ini. Karena mencari kawan baru jauh lebih mudah ketimbang mempertahankan hubungan yang sudah terjalin. Mempertahankan adalah layak kulakukan, jika memang telah kudapati ketulusan yang sebenar-benarnya. Barangkali bahasa kerennya adalah Chemistri telah kutemukan sehingga aku mampu melewati  waktu sekian tahun dalam kebersamaan ini.
Kecewa, sudah pasti jika kesetiaan dari persekawanan ini dikhianati. Sakit bukan alang kepalang. Semampuku kuberikan kepercayaan dan jiwaku, tapi nyatanya sekarang "kau makan dagingku dan kawan-kawanmu". Kanibal benar ya?! Astaghfirullah.....!!! Na'udzubillah.....!!! Ah, bibirku tak bisa menghindari ucapan ini. Memori kisah kita secara tiba-tiba terputar kembali layaknya film di kepalaku saat kulewati detik-detik tahun baru ini. Kenapa ya?
"Refleksi" adalah kata yang mudah diucapkan, tetapi tidak mudah dipraktekan. Hanya orang-orang yang berhati dan berjiwa besarlah yang mampu melakukannya. Meskipun ribuan kali barangkali kusampaikan kepada siapapun. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan mental keberanian yang luar biasa untuk meruntuhkan ego yang mendekam dalam jiwa. Refleksi mesti dibarengi dengan keberanian untuk mau mengakui kesalahan diri. Sekali lagi tidak mudah. Karena penyakit manusia yang nomor satu dan sukar diruntuhkan oleh diri sendiri adalah "MERASA BENAR". Beruntunglah bagi orang yang mampu melakukannya. Karena sebenarnya mau mengakui kesalahan dan mau mengalah bukan berarti kalah. Melainkan kemenangan besar yang sudah digenggamnya. Semoga kita termasuk orang-orang tersebut.
Hhhhhh...!!!!! Tuhan, apakah makna yang tersembunyi dari semua ini, saat Engkau pertemukan aku dengannya? Jikalau aku harus memaklumi bahwa dia adalah manusia yang memiliki kekurangan, bukankah telah kulakukan? Di saat dia meminta bahuku di kala dia sedih dan terluka, bukankah juga kuberikan? Ketika dia terjatuh, bukankah kuberikan dia "Spirit"? Segalanya kucoba berikan kepadanya selayaknya yang kupunya pada diriku. Tapi jikalau batas dari kekuatanku sebagai manusia biasa kini telah habis, maafkan aku Tuhan, aku tak sanggup lagi. Aku bukanlah wonderwoman yang memiliki kekuatan melebihi manusia biasa  Aku bagaikan lilin yang habis terbakar. Tapi kini yang terjadi adalah "air susu telah dibalas dengan air tuba". Ternyata aku salah menilainya. Dia tak bisa mencerna setiap kata yang terucap. Dia juga tidak menyadari sama sekali konsekuensi dari perbuatannya. Entahlah...... aku lelah, Tuhan. Hanya satu do'aku, semoga kelak ada sesosok yang mampu menuntunnya dari kesesatan jalan pikirannya yang keliru. Maafkan aku, sobat jika ternyata aku tak sanggup mempertahankan pertemanan ini. Dan kini harus aku akhiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar