Senin, 13 Desember 2010

Study Lapang Ke Lereng Gunung Wilis -1

Kalau para anggota Dewan ngotot untuk plesiran ke luar Negeri atas nama "Study Banding", maka kami bersama para perangkat desa dari Kabupaten Jombang, Gresik, Lamongan dan Kabupaten Kediri justeru melakukan study lapang ke desa Grogol dan Selopanggung Kabupaten Kediri.
Kegiatan study lapang ini merupakan rangkaian kegiatan Pelatihan Analisa Kebijakan dan Legal Drafting yang dilaksanakan oleh LSM Cakrawala Timur beberapa hari lalu di Bukit Daun Hotel & Resort yang terletak di lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri. Karena letak lokasi pelatihan yang dekat dengan kedua desa ini, maka didesainlah untuk diadakan kunjungan Study lapang ke kedua desa tersebut. Supaya antar kepala desa dan perangkat desa dari daerah ini bisa saling mengenal kondisi dan keadaan desa dari daerah lain. Setidaknya mereka bisa melihat sendiri apa yang sudah dilakukan oleh warga desa Selopanggung dan Grogol secara langsung. 
Salah satu contoh foto di atas adalah merupakan home industri dari warga desa Grogol yang kami kunjungi. Usaha kerupuk pasir, atau biasa disebut "kerupuk upil" atau disebut  juga"kerupuk konyol" merupakan salah satu usaha kecil yang dimiliki penduduk desa Grogol, dan cenderung diwariskan secara turun-temurun kepada anak-cucu mereka untuk mempertahankan wirausaha ini. Dinamakan kerupuk pasir, karena cara penggorengannya bukan dengan minyak goreng, melainkan dengan pasir. Meskipun kerupuk ini dapat juga digoreng dengan minyak goreng, namun umumnya di Kediri digoreng menggunakan pasir. Sepanjang pengetahuanku, beberapa rumah di desa ini memang sering menampakkan kegiatan yang sama dengan aktifitas pembuatan kerupuk pasir ini. Usaha kecil ini memang sudah dilakoni warga sejak belasan tahun, terbukti kerupuk pasir ini menjadi produk andalan lokal di daerah Kediri yang paling dicari konsumen. Karena disamping harganya yang sangat murah, kerupuk pasir ini bisa dinikmati dalam suasana santai dengan kawan-kawan dan keluarga. Bahkan produk kerupuk ini juga dikembangkan dalam beberapa rasa. Yaitu rasa bawang, pedas dan asin-pedas, seperti yang terjual di warung-warung atau kios-kios. Kerupuk ini paling banyak dijumpai di alun-alun kota Kediri dan jalur bis kota Kediri yaitu Bra'an Kertosono. Sayangnya aku tak melakukan interview kepada sang pemilik usaha ini, sehingga kurang banyak tahu lebih jauh tentang usaha ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar