Sabtu, 02 Januari 2010

Pada Malam Tahun Baru 2010 Masehi

Bukan kebiasaanku merayakan malam tahun baru dengan sesuatu yang berbau hingar bingar. Untungnya teman-teman KIBAR sudah memiliki planning pada malam tahun baru 2010 Masehi. Tidak ada kembang api ataupun terompet. Persiapan sudah dilakukan teman-teman sejak beberapa hari sebelumnya. Mulai dengan membersihkan sarang laba2 yang sudah menebal di atap, mengepel lantai, mengecat dinding dan merenovasi tatanan ruang sekretariat KIBAR yang juga menjadi rumah kedua bagi kami.

Peresmian KIBAR Study Club dan pemutaran film "GARUDA DI DADAKU" bersama adik-adik kecil yang ikut Bimbingan Belajar di KIBAR itulah rencana teman-teman semula. Dengan menghadirkan adik-adik kecil yang masih duduk di bangku SD dari Kelurahan Ngronggo dan Dukuh Badut, diharapkan perayaan malam tahun baru tidak menjadi kegiatan yang sekedar hura-hura dan sia-sia. Tapi perayaan yang bisa memberikan moment berkesan dengan memberikan pelajaran yang bermanfaat bagi warga sekitar Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri. Namun acara sedikit berbeda, karena pada tanggal 30 Desember 2009 malam, Bangsa ini telah kehilangan Guru Terbaik, seorang tokoh Humanis, Pluralis, Pembela kaum minoritas dan tokoh demokrasi yaitu KH. Abdul Rahman Wahid yang lebih akrab dipanggil Gus Dur telah berpulang keRahmatullah. Maka lengkaplah sudah, malam suka cita sekaligus duka cita.
Dengan beralaskan banner-banner bekas, adik-adik kecil mulai duduk dan berkumpul di halaman sekretariat KIBAR, di depan mereka sudah dipersiapkan sebuah LCD Proyektor dan perlengkapan elektronik lain sebagai pemutar film. Untuk melengkapinya, maka sebagai layarnya dipasang sebuah Whiteboard yang berukuran cukup besar. Tak ada layar, whiteboard pun jadi. Acara dimulai dengan prosesi pembukaan sederhana disambut baik oleh Ketua RT yang ikut memberikan sambutan. Dilanjutkan oleh Dian sebagai Ketua KIBAR. Baru pemutaran film sebagai puncak acara yang dinanti-nanti.
Awalnya penontonnya cukup banyak, ada sekitar 40 anak yang ikut nongkrong di halaman sekretariat. Entah mengapa lama kelamaan mulai berkurang. Mengapa film inspiratif ini kurang mengundang minat anak-anak ya? Anehnya, beberapa diantara mereka ada yang meminta diputarkan film "KIAMAT 2012". Semakin malam, film semakin tidak diminati. Anak-anak malah meminta film horor, ada lagi yang meminta diputarkan film NARNIA. Begitu diputarkan film NARNIA selepas "GARUDA DI DADAKU", gelanggang malah semakin tak berpenghuni. Akhirnya sekitar pukul 23.00 BBWI, pemutaran film disudahi. Segala peralatan juga dikemasi dan dimasukkan ke dalam ruang kembali. Mungkin, anak-anak tidak begitu puas dengan filmnya. Akan tetapi paling tidak mengajak anak-anak dari Dukuh Badut turut menyaksikan keramaian kota, cukup membuat suasan berkesan.
Happy New Year 2010 Masehi, Jadikan masa lalu sebagai pelajaran berharga untuk menuju masa depan lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar