Dadaku terasa sesak saat temanku mengatakan bahwa anak manis si lesung pipi itu akan dibawa orang tuanya ke Jakarta. Sejenak kepalaku tak bisa berfikir lagi. Kuraih Telpon genggamku dan kutelp dia. Ah, suara ceria itu akankah mengerti akan kondisinya? akankah ia mengerti nasibnya? Ceria suara teriakannya, seperti mengiris iris nurani yang terdalam. Tak tahan, sebutir dua butir air bening menetes dari kedua pipiku. Dimana keadilan itu? Dimana rasa kemanusiaan itu? Mengapa mulut ini menjadi terdiam dan kedua mata ini hanya mampu menonton pada saat dia membutuhkan uluran tanganku? Oh Tuhan, dia tidak berdosa. Dia masih suci. Tapi dipaksa untuk menghadapi kenyataan pahit yang seharusnya tidak boleh dia rasakan. Dia anak Bangsa seperti anak-anak yang lain yangberhak mendapat kasih sayang yang melimpah. Dia tunas bangsa yang cerdas, tapi harus menempuh jalan penuh kerikil tajam. |
"Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna" -Einstein-
Senin, 04 Mei 2009
Anak Kecil Itu Terlalu Suci Untuk di Korbankan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar