Senin, 12 April 2010

Antara Jurnalistik, Penulis & Blogger

Bukan hal yang gampang ketika menulis suatu artikel. Jangankan menulis sebuah artikel, menulis cerita saja dibutuhkan energi yang luar biasa. Ya, tentu saja energi berpikir. Bahkan tak jarang jika orang-orang yang pandai berbicara tidak bisa menulis. Bisa jadi seorang yang tak pandai berbicara justru bisa melahirkan tulisan-tulisan yang spektakuler hingga hasil karyanya menjadi buku best seller. Bukan-bukan, akan tetapi gampang-gampang susah. Asalkan mau berusaha dan berusaha.

Sebut saja Andrea Hirata dengan karyanya "Laskar Pelangi" beserta tetraloginya. Seorang sastrawan lulusan Perancis, berhasil mengalurkan cerita edukasi dan menceritakan sosok kehidupan 10 bocah yang memiliki keistimewaan yang unik dengan gaya bahasa metafora serta gaya humoris yang luwes. Sehingga mampu membawa pembaca tenggelang dalam imajinasi peristiwa isi cerita. Luar biasa, itulah apresiasi yang patut aku berikan pada buku best seller ini.
Tak kalah hebatnya, sebut Nini Pipiet Senja. Seorang perempuan hebat yang menderita penyakit bawaan sejak lahir, tallasemia mampu melahirkan karya-karya yang menceritakan kisah hidupnya sendiri. Penderitaan hidup yang dialaminya mulai dari kekerasan dalam rumah tangga, sampai harus menjadi orang tua single parent diceritakannya dengan tutur kata dan gaya bahasa yang lembut dan enak dinikmati.  Adanya kelemahan yang Beliau miliki, tidak menjadikan Beliau patah arang, tetapi justru merupakan sumber kekuatan yang melahirkan inspirasi-inspirasi yang tiada habisnya. Beliau adalah sosok perempuan yang perkasa yang tak pernah mengenal kata menyerah meski didera penderitaan sepanjang hidupnya, namun dari hasil jerih payahnyalah Beliau mampu menjadikan anak-anaknya sosok Sarjana yang cerdas dan Brillian.

Ya, dari kedua penulis tersebut, bisa dilihat bahwa profesi penulis sudah menjadi bagian dari hidupnya dan bahkan sudah mendarah gading di tubuhnya.

Mungkinkah itu terjadi kepadaku? Hmm??? Aku hanya tersenyum mencibir. Tidak! Aku tidak bermimpi sedikitpun menjadi penulis. Akan tetapi aku hanya ingin bisa menulis.
Beberapa tahun lalu aku sempat menikmati Pelatihan Jurnalistik. Menarik! Jadi mengetahui banyak hal tentang hal-hal yang berbau jurnalistik. Jadi tahu tentang kode etik perjurnalistikan. Mengenal beberapa istilah ilmu jurnalistik, seperti opini, headline, rubrik, tajuk, dan masih banyak lagi yang lain. Dunia jurnalistik adalah dunia yang tak akan pernah lepas dari dunia ke-wartawanan. Dunia yang penuh resiko ketika memberikan berita-berita di media cetak maupun elektronik.

Belum lama ini aku menemukan sebuah situs www.kompasiana.com yaitu situs yang memberikan ruang dan media bagi para blogger untuk menumpahkan segala tulisannya mengenai bidang apapun. Sehingga situs ini disebut juga situs blogger keroyokan. Para blogger yang telah menjadi member di situs ini disebut kompasianer. Hebat dan luar biasa, situs blogger keroyokan di bawah naungannya Kompas.com ini disambut oleh blogger dari berbagai kalangan dengan berbagai profesi.
Situs  www.kompasiana.com ini layaknya situs jejaring sosial seperti facebook juga membangun komunikasi dengan antar kompasianer. Sehingga mereka bisa saling memberikan komentar dan kritik yang membangun terhadap tulisan yang diterbitkan. Lebih dari sebuah situs jejaring sosial, kompasiana.com ini rupanya juga mampu menyajikan tulisan-tulisan yang up to date terhadap isu-isu yang sedang hangat menggema di Negeri tercinta ini.
Berpose dengan kompasianer Jatim, saat Kompasiana nangkring di Surabaya
Berawal dari dunia Maya ketemuan di Gramedia Expo Surabaya
 Nah, sebelah paling kanan adalah aku bersama Izzah & Mbak Haya
Hmmm....sama-sama narsis.

Ada satu hal kebahagiaan saat menjadi kompasianer adalah pertemuan antar kompasianer di Gramedia Expo Surabaya kemaren semakin mempererat tali silaturrahim. Yang paling berkesan adalah bertemunya dengan sosok blogger yang aktif menulis juga aktif memberikan komentar, si centil yang manis Izzah. Seorang gadis kecil yang enerjik dan memiliki semangat belajar yang tinggi. Hmm.....semoga cita-citamu tercapai, kawan kecilku. Ah, aku pun senang menemukan situs kompasiana ini dan menjadi salah satu kompasianer. Akhirnya, hobiku tersalurkan juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar