Dadaku terasa sesak saat temanku mengatakan bahwa anak manis si lesung pipi itu akan dibawa orang tuanya ke Jakarta. Sejenak kepalaku tak bisa berfikir lagi. Kuraih Telpon genggamku dan kutelp dia. Ah, suara ceria itu akankah mengerti akan kondisinya? akankah ia mengerti nasibnya? Ceria suara teriakannya, seperti mengiris iris nurani yang terdalam. Tak tahan, sebutir dua butir air bening menetes dari kedua pipiku. Dimana keadilan itu? Dimana rasa kemanusiaan itu? Mengapa mulut ini menjadi terdiam dan kedua mata ini hanya mampu menonton pada saat dia membutuhkan uluran tanganku? Oh Tuhan, dia tidak berdosa. Dia masih suci. Tapi dipaksa untuk menghadapi kenyataan pahit yang seharusnya tidak boleh dia rasakan. Dia anak Bangsa seperti anak-anak yang lain yangberhak mendapat kasih sayang yang melimpah. Dia tunas bangsa yang cerdas, tapi harus menempuh jalan penuh kerikil tajam. |
"Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna" -Einstein-
Senin, 04 Mei 2009
Anak Kecil Itu Terlalu Suci Untuk di Korbankan
Jumat, 01 Mei 2009
Menariknya Workshop Kepala Desa untuk Daerah Jawa Timur
Workshop Kepala Desa untuk Wilayah Jawa Timur!
Kegiatan yang sebentar lagi akan dilaksanakan oleh LSM Yayasan Cakrawala Timur ini sepertinya cukup menarik dan mengundang rasa penasaran. Dari beberapa komentar teman-teman yang sama-sama aktivis seperti aktivis buruh contohnya, mendengar judul kegiatannya saja sepertinya kegiatan ini akan melahirkan rancangan kegiatan kegiatan baru yang menarik. Salah satu materi yang akan dibahas di dalam acara tersebut adalah diskusi mengenai Rancangan Undang-undang Desa. Hmm, seperti apa ya isinya? Sedikit gambaran saja, tentunya undang-undang tersebut ditujukan untuk mengatur tata pemerintahan di tingkat desa. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, Aturan seperti apakah yang tertuang di dalamnya? Sudah tahukah mereka para Kepala Desa akan RUU tersebut? Beberapa hari yang lalu salah satu anggota panitia penyelenggara mencoba menghubungi untuk konfirmasi kesediaan salah satu kepala desa perempuan di Kabupaten Kediri untuk hadir dalam acara tersebut ternyata belum mengetahui akan keberadaan RUU tersebut. Apakah memang tidak disosialisasikan, atokah belum oleh pemerintah sendiri? Mengapa?
Langganan:
Postingan (Atom)